BAB I
PENDAHULUAN
KONSEP REGION DAN
PERWILAYAHAN
Konsep
region dan perwilayahan merupakan salah satu konsep dasar dari disiplin ilmu
biografi. Pokok bahasan ini sangat penting di pahami oleh anda dalam
mempelajari ilmu biografi sebagaimana anda ketahui bahwa fenomena geosfer yang
menjadi objek kajian geografi memperlihatkan adanya keanekaragaman wilayah
sebagai hasil interelasinya dalam ruang. Suatu wilayah dengan karakteristiknya
berarti memiliki kekuatan sebagai potensi yang dapat di kembangkan untuk mendukung
kehidupan manusia yang terdapat didalamnya. Seperti, kekuatan politik suatu
negara, kelompok-kelompok bahasa, hasil bumi pedesaan, kemajuan sumber daya
manusia di perkotaan, kesuburan lahan, dan lain-lain. Agar anda mampu mengenali
dan memahami karakteristik tersebut, maka pengetahuan anda harus dilandasi
konsep-konsep perwilayahan yang matang.setelah mempelajari bahan belajar
mandiri ini, anda diharapkan memiliki kompetensi dalam menerapkan konsep
perwilayahan. Secara khusus di utamakan bahwa anda memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1. Membedakan
wilayah formal dan fungsional (nodal)
2. Membuat
perwilayahan berdasarkan fenomena biografis dilingkungan setempat
3. Memberi
contoh perwilayahan secara forman dan fungsional
4. Mengidentifikasi
pusat-pusat pertumbuhan
5. Menentukan
batas wilayah pertumbuhan
Untuk
membantu anda dalam menguasai materi pada bahan belajar mandiri ini, maka
penyajiannya akan dipilih kedalam 3 kegiatan belajar, sebagai berikut :
1. Kegiatan
belajar 1 tentang pengertian konsep region atau wilayah, baik secara formal
maupun fungsional
2. Kegiatan
belajar 2 tentang regionalisasi atau perwilayahan
3. Kegiatan
belajar 3 tentang pusat pertumbuhan
KOSEP
REGION (WILAYAH)
A. Pengantar
Banyak
istilah dan konsep yang sepintas hampir sama dengan region atau wilayah, karena
kesalahan dalam penggunaan istilah atau konsep tersebut dalam kehidupan
keseharian. Diantara konsep tersebut jelas sangat berbeda. Istilah atau konsep
yang dimaksud misalnya, ruang dengan keruangan, lokasi, daerah, wilayah,
perwilayahan, dan kawasan.
Kalau
anda pengamati suatu tempat perkotaan, kemudian coba amati pusat pemerintahan
ada di bagian tengah, pertokoan ada di sepanjang jalan protokol, pemukiman
tersebar di sekitar perkotaan, pasar ada di tempat-tempat tertentu, ada saran
plahraga yang tertata dengan baik, tatasusun tempat tersebut adalah tata susun
keruangan perkotaan.
Kalau
anda membicarakan tempat suatu gejala (fenomena/objek) maka anda sedang
membicarakan lokasi. Kalau anda membicarakan tempat yang berhubungan dengan
lokasi dan situasi ruang yang ada di tempat tersebut, maka anda sedang
membicarakan daerah, kalau anda membicarakan tempat yang berhubungan dengan
pengelolaan dengan pengelolaan dan penataan, maka anda sedang membicarakan
wilayah. Kalau anda membicarakan tempat yang berhubungan dengan penggunaan dan
peruntukan tertentu, maka anda sedang membicarakan kawasan. Keenam konsep
tersebut di atas (ruang, keruangan, lokasi, daerah, wilayah, dan kawasan) untuk
membedakannya tidak didasarkan pada luasnya (misalnya ruang lebih sempit dari
pada kerunagn, atau wilayah lebih sempit dari pada kawasan) melainkan
didasarkan pada cakupan dan aspek yang dibicarakan.
BAB II
ISI
B. URAIAN
MATERI
1. Pengertian Wilayah
Wilayah kadang diartikan bermacam-macam,
sesuai dengan penafsiran masing-masing. Berdasarkan sudut pandang ilmu
wilayah,wilayah bisa diartikan satu pulau, satu wolayah, satu wilayah
administrasi ( kecamatan, kelurahan, pripinsi dan lain-lainnya). Dalam pengertian
geografis, wilayah merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba sama atau
homogen atau seragam, dan kesatuan manusia, yaitu masyarakat serta kebudayaanya
yang serba sama yang mem[unyai ciri (kekhususan) yang khas, sehingga wilayah
tersebut bisa dibedakan dari wilayah yang lain.
Wilayah
dapat dibedakan sebagai berikut :
·
Pengertian
internasional: wilayah Asia Tenggara, wilayah Asia Timur, wilayah Amerika
Utara, Amerika Latin, Eropa Barat, Eropa Timur, dan sebagainya.
·
Pengertian Nasional:
wilayah merupakan sebagian dari negara, tetapi bagian tersebut mempunyai
kesatuan alam dan kesatuan manusia, misalnya: pantai timur Sumatera, pantai
uatara Jawa, daratan tinggi Bandung dan sebagainya.
Berkaitan dengan
pengertian wilayah adapun yang disebut “kawasan”, yaitu bagian wilayah yang
digunakan untuk suatu fungsi tertentu, misalnya dalam suatu wilayah pedesaan
terdapat kawasan perkampungan, kawasan pertanian, kawasan kehutanan.
a. Wilayah
Formal dan Wilayah Fungsional ( Nodal)
Sebagaimana
yang telah dijelaskan pengertian geografis suatu wilayah mmemiliki
karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan wilayah lainnya disebut
region. Region ini dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu region formal (
formal region) dan region fungsional (functional region).
b. Wilayah
atau Region Formal
Region formal disebut
juga region uniform dan bersifat statis, yaitu suatu wilayah yang di bentuk
oleh adanya kesamaan kenampakan termasuk kedalamnhya kenampakan fisik muka
bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, penggunaan lahan dsb.
c. Wilayah
atau Region Fungsional
Region fungsional
disebut juga region nodal. Region ini bersifat dinamis ditandai oleh adanya
akan dari dan pusat. Pusat tersebut disebut sebagai node. Sejauh mana node
dapat menarik arah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh
itulah batas region nodal. Contoh sederhana dapat anda amati pada masyarakat
tradisional atau pra industri, dimana pusat perkampungan penduduk dapat
memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Suatu region nodal
terdapat empat unsur penting sebagai berikut :
· Adanya
arus barang, ide/gagasan dan manusia;
· Adanya
node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir;
· Adanya
wilayah yang makin meluas;
· Adanya
jaringan-jaringan rute tempat tukar menukar berlangsung.
Regional
nodal nampak dinamis, tidak statis seperti region formal karena didefinisikan
sebagai gerakan bukan obyek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagi
sirkulasi. Dalam wilayah tersebut terdapat aktivitas yang diorganisir dan
umunya bersifat lebih dinamis seperti gerakan orang,barang,berita atau pesan.
Karena itu dalam region nodal meliputi wilayah di sekitar titik pusat. Region
formal tidak perlu memiliki cover(inti), walaupun dalam beberapa hal memiliki
heartland area(wilayah jantung). Heartland adalah daerah yang kenampakannya
dari suatu kriteria tertentu sangat jelas kenampakannya.
2.
Pengertian Regionalisasi
(perwilayahan)
Regional (perwilayahan) didalam geografi adalah suatu upaya
mengelompokan atau mengklasifikasi unsur-unsur yang sama. Menyusun dan
mengelompokan serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama menurut
kriteria tertentu. Sehinnga informasi dapat dipeoleh secara efisien dan
ekonomis.
Contoh
pembagian region berdasarkan iklim, permukaan bumi dapat dibedakan atas: unsur
cuaca, seperti suhu, curah hujan,penguapan,kelembaban dan angin.regional
menurut iklim ini sangat berguna dalam hal komunikasi atau transportasi .
Terdapat
beberapa cara pembuatan region dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Pembuatan Region
Uniform
a.
Mengelompokan
tempat-tempat berdasarkan jenis obyek atau peristiwa yang diinginkan oleh anda.
b.
Mengelompokan jenis
atau tipe-tipe yang sama dari obyek-obyek dan menarik garis batas yang
memisahkan setiap zone.
2.
Pembuatan wilayah atau
region nodal
3.
Pewilayahan berdasarkan
fenomena geografis
a.
Perwilayahan
berdasarkan fenomena atsmofer
·
Perwilayahn iklim
berdasarkan posisi matahari
·
Perwilayahan iklim
berdasarkan ketinggian tempat
b.
Perwilayahan
berdasarkan fenomena litosfer
·
Perwilayahn berdasarkan
fenomena batuan
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena kemiringan lereng
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena tanah
c.
Perwilayahan
berdasarkan fenomena hidrosfer
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena air permukaan
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena density air
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena kedalaman air tanah
d.
Perwilayahan
berdasarkan fenomena biosfer
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena vegetasi
·
Perwilayahan berdasarkan
fenomena fauna
e.
Perwilayahan
berdasarkan fenomena antroposfer
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena administratif
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena kependudukan
·
Perwilayahan
berdasarkan fenomena teknologi
·
Contoh perwilayahan
secara formal dan fungsional
3.
Pusat – pusat
pertumbuhan
Untuk mengenali pusat-pusat pertumbuhan di suatu wilayah biasannya dicirikan oleh adanya perkembangan yang pesat baik dalam
pembangunan maupun kegiatan perekonomian .pusat pertumbuhan dapat diartikan
sebagai suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya sangat pesat, sehingga
dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat mempengaruhi kawasan-kawasan
sekitarnya.
Pengembangan
kawasan-kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan tingkatan atau skalannya
berbeda-beda. Ada yang berskala nasional,regional atau daerah .contoh berskala
nasional misalnnya pusat-pusat pertumbuhan di indonesia conto Kota Surabaya,
Makasar sebagai pusat pertumbuhan di Indonesia Timur. Medan sebagai pusat
pertumbuhan di Indonesia Barat,. Sedangkan pusat regional seperti
(
JABODETABEK), BANDUNG RAYA,SIJORI,GREBANG KERTOSUSILA.
Adapun
pendekatan yang anda dapat lakukan untuk mengenali lebih jauh mengenai
pusat-pusat pertumbuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Teori tempat yang
sentral (Central Place Theory)
Teori
ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Jerman
Walter Christaller pada tahun 1993. Menurut Christaller ada dua konsep yang
disebut jangkauan (range) dan ambang (threshold).
Range
adalah jarak yang perlu ditempuh orang untuk mendapatkan barang kebutuhannya
pada suatu waktu tertentu saja. Treshold adalah jumlah minimal penduduk yang
diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang dan threshold
dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan kepentingan jenis barang :
a.
Threshold tinggi yaitu
barang yang memiliki resiko kerugian besar karena jenis barang atau jasa adalah
barang-barang mewah.
b.
Threshold rendah yaitu
barang yang kebutuhannya beresiko kecil atau tidak memerlukan konsumen terlalu
banyak untuk terjual barang-barangnnya.
2.
Teori kutub pertumbuhan
Teori
kutub pertumbuhan (Growth Poles Theory) . dikemukakan oleh perroux pada tahun
1955. Dalam teori ini dinyatakan bahwa pembangunan kota atau wilayah diamanapun
adannya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi
muncul di tempat-tempat tertentudengan kecepatan dan intesitas yang
berbeda-beda.
Sejak
setelah perang dunia kedua banyak negara-negara yang terlibat perang mengalami
kemunduran ekonomi .untuk membangun kembali konsep pembangunan wilayah kota
disebut Spread and trickling down (penjalaran dan penetesan) serta backwash dan
polarization.
3.
Potensi daerah setempat
Teori
pusat pertumbuhan lainnya juga dikenal potential model. Konsepnya bahwa setiap
daerah memiliki potensi untuk dikembangakan, baik alam maupun manusiannya.
Misalnnya untuk pertanian, pertenakan , perikanan , pertambangan , rekreasi
atau wisata dan usaha-usahannya.
Mengingat
setiap daerah memiliki potensi berbeda-beda maka corak pengembangan potensi
daerah itupun berbeda-beda pula.
4.
Konsep agropolitan
Konsep
ini diperkenalkan oleh Friedman(1975) menurut konsep ini perlunya mengusahakan
pedesaan untuk lebih terbuka dalam pembangunan sehingga diharapkan terjadi
beberapa kota di pedesaan atau daerah pertanian (agropolis).
Dengan
demikian mereka mempunyai kesempatan yang sama pula meingkatkan kesejahteraan
sebagaimana yang dialami oleh penduduk perkotaan.
5.
Pusat-pusat pertumbuhan
di indonesia
Penerapan
penempatan pusat-pusat pertumbuhan yang dilaksanakan oleh indonesia pada
prinsipnnya adalah mengabungkan bebrapa teori atau konsep diatas . pembangunan
di indonesia dipusatkan di wilayah-wilayah tertentu yang diperkirakan sebagai
kawasan sentral yang mampu menarik daerah-daerah disekitarnya.kawasan sentral
yang menjadi pusat pertumbuhan tersebut dapat mengalirkan proses pembangunan di
wilayah sekitarnya, sehingga pemerataan pembangunan dapat terjadi ke seluruh
pelosok wilayah negeri secara
menyeluruh.
Lucky Club Casino Site - Get a 100% bonus up to $2000
BalasHapusLucky Club is a gambling website. It has luckyclub.live a wide range of games and an extremely good deposit bonus. The site has a good reputation and features such as a